Cerita dari Buku Ya Allah Aku Jatuh Cinta!

Agenda saya seminggu ini adalah kuliah-lab-kos.. gitu terus sampai hari sabtu,, ini karena ada praktikum yang mengharuskan senin(meski libur) sampai jumat harus udah kelar (selesai) dan sabtu-nya itu untuk ujian tertulis dan presentasi… Huh.. sangat melelahkan, sepulang kuliah terus ke lab untuk praktikum yang biasanya(ya emang selalu sih…) selasai sekitar  jam 21.00,, ya kadang mulai praktikumnya dari jam 19.00 sih… tergantung jadwal temen2 bisanya kapan…

Malam ini, setelah praktikum, kelompok saya tidak langsung pulang, namun ngobrol sebentar dengan asistennya (tapi bukan bahas masalah praktikum…), kami membahas masalah “kenapa sih cowok tu suka menyakiti hati cewek??”. Tapi saya disini tidak akan membahas masalah dari pertanyaan kami ini, karena si mas-nya (asisten kami) menjawabnya “aku setia tuh sama ‘bini’-ku selama 2 tahun ini” tapi tidak memberikan jawaban yang sekiranya membuat kami puas. Dari sini malah membuat saya malah ber-argumen tentang adanya hormon2 dalam tubuh yang ikut berperan saat kita jatuh cinta dan argumen tentang zat2 kimia itu hanya bertahan 4 tahun,, namun jatuh cinta tidak hanya karena itu, jadi ya…. tidak sepenuhnnya setelah 4tahun terus dah bubar… ada faktor lain… yang berdasarkan sebuah buku yang diberikan teman saya – kepada saya tentunya -,, judulnya Ya Allah Aku Jatuh Cinta! Rencananya saya akan membawakan buku ini dan meminjamkannya ke mas-nya itu untuk memperkuat argumen saya. Sebelum buku itu saya ‘terbangkan’ ke tempat tujuan,, saya membaca ulang terlebih dahulu,, dan saya ingin membagi sebuah ‘cerita’ dari buku tersebut, ini cerita-nya :

Pliss… Ya Allah….

Suatu kali saya jatuh cinta! Tau ga rasanya? Boong ah, klo bilang ga tau! Terus, masalahnya apa? Normal kan…

Masalahnya, saya nyaris kehilangan kendali diri, kehilangan kontrol emosi, kehilangan realitas diri. Saya berubah menjadi orang paling melankolis sedunia, paing romantis (dan sebenarnya mah saya dari dulu juga romantis), dan blog saya penuh dengan kata-kata puitis (sebenernya emang puitis dari dulu) Psstt… jangan komentar dulu! Baca sampe selesai. Terus… si dia gimana? Ngakunya sih… he love me too…

Aih… aih… jadiin aja!

Engga!

Kenapa?

Because of this loping-loping (jatuh cinta maksudnya), saya rugi besar. Rugi materi mah bisa diganti. Coba itung, waktu yang udah abis ga kerasa karena pikiran dipenuhi all about him, ga bisa diganti. Ibadah nafilah lolos satu persatu. Hafalah Qur’an belepotan karena ga sempet muraja’ah. Dan sementara waktu semakin mendekatkan kami, hiks… he choose another women! Blarr!!!! Langit runtuh! (ini mah hiperbola).

Emangnya dari awal ga sadar?

Sadar! Sadaaaarrrr banget! Sadar kalau seharusnya ketika ada rasa yang mulai bertunas, seharusnya juga dipagari dengan ma’rifatullah, dipancang dengan quwatusshillah billah. Agar tunas itu mekar, tumbuh, kuat dan berakar nanti saja, pada waktu yang tepat, pada orang yang tepat.

And now… saya kembalikan semua kepada-Nya. Saya hapus namanya dalam memori hati, sebab hanya Dia yang boleh ada di sana. Jika tidak, saya semakin desperate ketika ada yang menyebut nama dan menceritakan tentangnya. Saya putuskan hubungan dan komunikasi dengannya, dan sambungkan kembali komunikasi dengan-Nya.

Kalo dia nanya, biar Ari Lasso yang jawab, hampa terasa, aku hilang ditelan bumi. And this loping-loping, let it gone with the wind.

Kenapa saya menulis semua ini? Ah! Ambil saja ibrahnya.

At last…

God, kalo seseorang itu bukan jodohku, please deh jauhin, plis… plis… plis… dan ganti dengan yang lebih baik. Dan jika dia jodohku maka supaya didekatkan dengan cara-Mu, dan skenario-Mu. Entah cinta itu datang sebelum waktunya atau datang sesudah tiba waktunya. (dari komentar seorang akhwat di sebuah diskusi myquran.com)

Yapz.. seperti itu-lah ceritanya….

Haha.. membaca cerita itu seperti membaca cerita saya sendiri… Huffh…. hal yang paling sama(yang lain mirip2lah..) dengan diri saya dari kisah diatas adalah bagian akhir,, bagian do’a… ^.^V haduw…

Kenapa saya menulis ini? Hehe… ambil saja ibrahnya (Ihh…. kok tiru2(ikut2)… sih Fa,, hehehehe).

Yogyakarta, 10 Maret 2009, 23:00 WII(Waktu Indonesia bagian kos-nya Ifa)

Cerita dari Buku Ya Allah Aku Jatuh Cinta!

5 thoughts on “Cerita dari Buku Ya Allah Aku Jatuh Cinta!

Leave a reply to samudera Cancel reply